Agama tegese ageman (sunda; pegangan). Di mana kita membutuhkan pegangan agar dapat mencapai ليعبدون (baca; untuk beribadah).
Karena pada kenyataannya, setelah kita di dunia kita nyaris lupa dengan 'siapa sang pencipta', akhirnya Allah memberi kisi-kisi
"Aku itu tuhan, aku bisa banyak hal, namun, icon ku adalah maha pengasih dan maha penyayang."
Dalam agama yang kamu yakini, itu ada kitab, yang mana ketika dilakukan/ dipraktekkan dalam kehidupan, kamu bisa dekat dengan Allah. Maka ketika udah di dunia, kamu akan beribadah sesuai dengan profesimu.
Yang jadi guru ya ngajar, yang jadi pedagang ya dagang, yang jadi petani ya menanam. Semua profesi itu sangat berkaitan, dan semuanya itu dapat membuatmu dekat kepada Allah. Renungilah, Dalam sepiring nasi, itu ada perjuangan petani dalam menanam dan merawat padi, ada sumbangsih dari alam untuk membuat padi tumbuh, ada perjuangan pedagang, sopir karyawan, untuk mendistribusikan beras, ada perjuangan guru dalam mengajarkan cara mengelola beras menjadi makanan, dari bahan mentah hingga siap makan, mengajarkan doa agar selalu bersyukur. Oleh karena itu, do'a sebelum makan itu menggunakan domir نَا (arab; kita, jamak), bukan نِي (arab; ku, mufrod), karena demi hadirnya sepiring nasi, ada perjuangan alam semesta. Dan karena makan, orang bisa hidup, dan karena hidup, orang bisa beribadah serta menyaksikan kebesaran Tuhan.
Sejatinya,, selain kita menjadi wayang, kita juga menjadi penonton, kita menonton Tuhan yang bertajalli dengan semua kedigdayaanya
Comments